Kim Jong-un Berantas K-pop di Korea Utara

Database Center NKDB rilis laporan terkait Korea Utara memburu warganya yang mengonsumsi media produksi Korea Selatan termasuk K-Pop, baru-baru ini.

Kim Jong-un Berantas K-pop di Korea Utara
Kim Jong-un Berantas K-pop di Korea Utara

Lambeturah.co.id - Sebuah Database Center for North Korean Human Rights (NKDB) telah merilis laporan terkait Korea Utara memburu warganya yang mengonsumsi media produksi Korea Selatan termasuk produk K-Pop, baru-baru ini. 

Berdasarkan penelitian dari NKDB, pelaku yang ketahuan tertangkap akan terancam hukuman kerja paksa hingga dieksekusi. Banyak dari mereka yang membelot di tahun 2018 hingga 2020, tepat sebelum pemerintah Korut menutup perbatasan karena pandemi COVID-19.

"Kelompok ini berada dalam bayang-bayang. Ini belum dipublikasikan secara resmi. Kami harus mengeksplorasi kehadiran kelompok ini dalam kehidupan sehari-hari penduduk Korea Utara melalui kesaksian lisan," tulis peneliti NKDB, Su Bobae, dikutip dari The Washington Post, pada Sabtu (21/1/2023).

"Melalui kesaksian [mereka], kami mengidentifikasi bagaimana kelompok non-sosialis berperan sebagai pengawas dalam masyarakat pengawasan yang lebih besar," tambahnya.

Diketahui, Kim Jong-un merupakan pemimpin Korut generasi ketiga yang sudah berkuasa lebih dari satu dekade pasca pasar gelap mulai berkembang di Desember 2011. Sejak saat itu pula kelompok non-sosialis menyebar ke seluruh sektor dan komunitas lokal.

Para peneliti NKDB juga menemukan jika kelompok ini menggencarkan upaya mereka menekan penyebaran media Korsel selama pemerintahan Kim Jong-un. 

Berbeda dengan era ayah dan kakeknya, kini Kim Jong-un harus berhadapan dengan kaum milenial di negaranya yang tumbuh dengan akses mudah ke barang selundupan.

"Rezim Kim Jong-un berusaha mencegah informasi dari luar mempengaruhi ideologi rakyat. Ideologi dipandang sebagai elemen penting untuk mempertahankan rezim," terangnya.