Mayat Dicor di Semarang, Polisi Periksa 1 Orang Saksi Secara Intensif

Polrestabes Semarang mengamankan seorang saksi diduga berkaitan dengan tewasnya Irwan Hutagulung pengusaha air isi ulang dan gas.

Mayat Dicor di Semarang, Polisi Periksa 1 Orang Saksi Secara Intensif
Mayat Dicor di Semarang, Polisi Periksa 1 Orang Saksi Secara Intensif

Lambeturah.co.id - Polrestabes Semarang mengamankan seorang saksi diduga berkaitan dengan tewasnya Irwan Hutagulung pengusaha air isi ulang dan gas.

Ia tewas dalam kondisi mengenaskan, jasadnya dicor dan dimutilasi di tempat usahanya, pada Senin 8 Mei 2023.

“Statusnya masih saksi sampai sekarang, kami sedang lakukan pemeriksaan untuk kembangkan kasus ini, kemudian secepatnya ungkap,” ucap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.

Artikel terkait Geger! Mayat Dicor di Depot Air Isi Ulang Semarang

Kapolrestabes mengatakan, korban punya sejumlah karyawan. Sementara saksi-saksi yang dimintai keterangan berinisial Y warga Kota Semarang, RSW, warga Kabupaten Semarang dan M seorang pedagang warga Kota Semarang.

Namun, Kapolrestabes belum menyebut siapa saksi yang saat ini dimintai keterangan intensif. 

Dari keterangan saksi Y, pada Kamis 4 Mei 2023 sekira pukul 21.30 WIB sempat berkomunikasi dengan korban hingga Jumat dini hari, 5 Mei 2023 sekira pukul 01.00 WIB. Pagi harinya, sekira pukul 07.00 WIB, saksi mencoba menghubungi korban via WhatsApp namun tidak direspons termasuk ketika dihubungi nomor teleponnya. 

Esok harinya, Sabtu 6 Mei 2023 pukul 18.30 WIB ada salah satu karyawan korban berinisal H, ia tiba-tiba menitipkan kunci milik korban dan mengatakan kepada saksi Y telah berpamitan. H kemudian pergi.

Kemudian, Senin siang, saksi Y menghubungi saksi-saksi lainnya lantaran ada bau makin menyengat. Dari situlah akhirnya terungkap korban sudah tewas. 

Sementara itu, seorang warga bernama Agus sempat mendatangi TKP Senin petang. Dia bersepeda motor bersama temannya. Dia bercerita soal korban karena pernah jadi tetangganya di Kampung Gendade, Jalan Tirto Usodo Timur, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Idul Fitri lalu, Agus sempat bertemu korban untuk bersilaturahmi. Dia kenal dengan salah satu anak korban, seorang lelaki, ketika sama-sama bersekolah di SMP 27 Kota Semarang.

“Pak Iwan ini bukan orang Semarang, pendatang. Dulu juga buka usaha isi ulang (air galon) waktu belum pindah ke sini (TKP),” pungkasnya.