Ojek Kuda Pemalak Wisatawan di Bromo Minta Maaf dan Janji Tidak Ulangi Kesalahannya

Ojek Kuda Pemalak Wisatawan di Bromo Minta Maaf dan Janji Tidak Ulangi Kesalahannya
Ojek Kuda Pemalak Wisatawan di Bromo Minta Maaf dan Janji Tidak Ulangi Kesalahannya

LambeTurah.co.id - Baru-baru ini terjadi pemalakan oleh oknum penyewa kuda di kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pihak Balai Besar TNBTS mengatakan jika hal itu hanya salah paham. 

Sebuah video viral menunjukkan aksi pemalakan oleh penyedia jasa sewa kuda di kawasan wisata Gunung Bromo. Kejadian viral itu berdasar unggahan pada tanggal 19 Juni 2022 pada akun Instagram @h.aldi.507 dan pada tanggal 20 Juni 2022 pada akun Tiktok @aldidutcho. 

Dalam video yang beredar, penyedia jasa sewa kuda di Bromo meminta bayaran atas video dokumentasi yang diambil oleh wisatawan. Video itu kemudian memicu pro kontra mengenai permintaan uang oleh penyedia jasa dan meminta pihak TNBTS menjelaskan duduk perkara tersebut. 

TNBTS pun mencari dan menemukan pelaku pemalakan di video viral itu. Dia bernama Suyono dan seorang pemandu kuda. 

"Selamat siang kepada seluruh rakyat Indonesia, saya pak Suyono, pemandu kuda di kawasan wisata Bromo. Saya minta maaf atas viralnya video saya yang berbuat tidak semestinya," kata Suyono dalam sebuah video. 

"Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada bapak pemilik akun Tiktok Aldi. Saya berjanji tidak mengulangi lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada semua pihak atas perbuatan saya," dia menambahkan. 

Sebelumnya, Balai Besar TNBTS mengatakan peristiwa itu sama sekali tidak menggambarkan perilaku penyedia wisata di sana. 

"Itu bukan merupakan gambaran umum dari perilaku penyedia jasa wisata kuda pada umumnya serta tidak ada kaitannya dengan PNBP/tarif masuk/kegiatan di kawasan," kata Kasubag Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan TNBTS, Syarif Hidayat. 

"Untuk menjaga situasi wisata yang kondusif, TNBTS mengimbau agar pelaku jasa wisata dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung dengan menjunjung tinggi etika dan kesopanan sesuai dengan norma yang terkandung pada Sapta Pesona Pariwisata Indonesia," dia menegaskan.