Soal Kebakaran TPA Sarimukti, Bandung Barat Pasrahkan ke Pemprov Jabar

Lambeturah.co.id - Status kedaruratan bencana kebakaran TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berakhir pada Senin (11/9/2023). 

Pemkab telah memastikan jika tidak akan memperpanjang masa kedaruratan dan akan memasrahkan kelanjutan penanggulangan kebakaran kepada Pemprov Jabar.

Sebelumnya, hampir tiga pekan lebih kebakaran TPA Sarimukti tidak dapat dipadamkan 100 persen. Sejumlah upaya pemadaman sudah dilakukan aparat gabungan, namun api di bawah tumpukan sampah tetap tak kunjung padam.

Tak hanya itu, api dilaporkan berkobar besar di zona 1, 2, dan 4 pada kurun waktu, 8-9 September 2023. Munculnya api berasal dari titik-titik sampah yang awalnya hanya mengeluarkan asap. 

Hembusan angin dan jenis material sampah yang mudah terbakar serta kandungan gas metan diduga kuat jadi penyebab api tetap awet.

"Kita tetapkan kedaruratan sejak 22 Agustus 2023 sampai 11 September 2023. Setelah ini tak akan perpanjang, kita menyerahkan semuanya ke Provinsi karena kami cukup kewalahan. Api yang sudah padam timbul lagi akibat gas metan yang dihasilkan dari sampah," ucap Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, pada Minggu (10/9/2023).

Menurutnya, penanganan kebakaran TPA Sarimukti memang sepatutnya dilakukan oleh Pemprov Jabar lantaran selain aset dan pengelolaan milik mereka, Bandung Barat punya keterbatasan dari sisi anggaran dan ketersediaan armada pemadam.

 "Karena TPA Sarimukti itu wilayahnya provinsi. Jika Pemerintah Provinsi menugaskan kabupaten dan kota untuk benar-benar dikeroyok pemadamannya mudah-mudahan jadi lebih masif," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLh) KBB, Ibrahim Aji menyampaikan, pihaknya memanfaatkan kuota jatah pembuangan sampah darurat ke TPA Sarimukti.

"Kami dapat jatah 1.500 ton sampah dan masih tersisa 400 ton lagi. Jadi untuk pembuangan sampah masih bisa dilakukan ke zona darurat pembuangan sampah TPA Sarimukti, " pungkasnya.