Santri di Samarinda Tewas Diduga Dianiaya Senior Gegara Dituduh Curi Uang Rp 200 Ribu

Kejadian itu terjadi di salah satu asrama pesantren di Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, pada Sabtu (18/2/2023) sore.

Santri di Samarinda Tewas Diduga Dianiaya Senior Gegara Dituduh Curi Uang Rp 200 Ribu
Santri di Samarinda Tewas Diduga Dianiaya Senior Gegara Dituduh Curi Uang Rp 200 Ribu

Lambeturah.co.id - Seorang santri berinisial AR di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tewas diduga dianiaya oleh seniornya berinisial AS lantaran dituduh mencuri uang pelaku sebesar Rp 200 ribu.

Kejadian itu terjadi di salah satu asrama pesantren di Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, pada Sabtu (18/2/2023) sore. Terkait tewasnya santri, polisi langsung menangkap AS.

"Pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia," ucap Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto, pada Rabu (22/2/2023).

"Motifnya emosi menuduh korban mencuri, karena sebelumnya dari keterangan pelaku, korban pernah mengambil uangnya dan korban mengaku, itu tapi kata pelaku masih kita dalami juga," tambahnya.

Penganiayaan berawal ketika pelaku mendatangi korban yang tengah makan bersama teman-temannya. Lalu, pelaku menuduh korban yang telah mencuri uangnya tersebut.

"Waktu itu korban lagi makan sama santri seumuran di lantai dua. Kemudian pelaku datang dari asrama berbeda, mendatangi korban, dia menuduh korban yang mencuri uangnya Rp 200 ribu," ungkapnya.

Kemudian, AS lantas menginterogasi dan mendesak korban untuk mengaku jika uangnya yang disimpan di atas lemari diambil oleh AR.

"Diinterogasi lah korban, tapi korban merasa tidak ada ambil (sampai korban) sudah sumpah-sumpah. Karena emosi akhirnya pelaku menganiaya dengan cara dipukul dan ditendang, setelah korban pingsan dibawalah ke klinik pesantren dan selanjutnya dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.

Namun, korban dinyatakan meninggal sebelum mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Syahrani.

"Diduga korban meninggal dalam perjalanan, kini pelaku masih kami periksa, untuk luka-luka korban kami masih menunggu hasil visum," pungkasnya.